Sahabat Petualang – Rangkaian perjalanan panjang tim Terios 7-Wonders
 sepanjang 3.657 km selama 15 hari berakhir di tugu “Nol” Kilometer 
tepat pukul 12.48 WIB (24/10). Dari sinilah pengukuran luas wilayah 
Indonesia dimulai. Saat ini teks lagi Dari Sabang Sampai Merauke sudah 
bisa kami nyanyikan. Meskipun baru dari Sabang, teks lagu Sampai 
Merauke-nya nanti tunggu jika Terios 7-Wonders ini selesai menjelajah 
Papua (Semoga bisa segera terwujud. Hehehehehe..)
Setelah beristirahat semalam di Banda Aceh, pagi-pagi kami harus 
segera bergegas menuju pelabuhan ferry Ulee Lheue. Para sahabat yang 
juga offroader dari Banda Aceh mengingatkan jika jadwal kapal ke Sabang 
agak ajaib. Bisa dipercepat jika penumpangnya padat. Kebetulan 
perjalanan ini mendekati hari raya Idul Adha atau Lebaran Haji. Banyak 
penduduk Aceh yang pulang kampung. Dari Sabang ke Banda Aceh atau 
sebaliknya Banda Aceh ke Sabang.
Makanya atas saran dari para sahabat, meskipun jadwal kapal ke 
Sabang baru pukul 11.00 WIB siang kami harus antri di lokasi pelabuhan 
minimal dari jam 7 pagi. Oh ya kapasitas angkut kapal ferry memang 
tidaklah besar, maksimal 30 kendaraan. Sampai di lokasi tiba-tiba ada 
kabar jika kapal lambat (ferry) akan berangkat pukul 09.00 WIB. Kami pun
 segera bergegas. Kalau lebih cepat menyeberang tentu lebih 
menyenangkan. Karena kami jadi punya waktu lebih banyak berada di pulau 
Sabang.
Sampai di pelabuhan ferry Balohan – Sabang sekitar pukul 11 siang. 
Kami segera menuju kota Sabang, sahabat kami Ari Poenbit dari komunitas 
off-road pulau Sabang dan juga dokter Togu akan mengawal kami menuju 
tugu “Nol” kilometer. Tanpa menunggu waktu lama 3 Terios langsung bawa 
menuju tujuan akhir perjalanan panjang ini.
Akhirnya tiga unit Daihatsu Terios (2 matik dan 1 manual) berhasil 
kami bawa mencapai titik “Nol” kilometer di ujung  pulau Weh, Provinsi 
Aceh Nanggroe Darussalam pada pukul 12.48 WIB.  Perjalanan yang penuh 
pengalaman menarik selama 15 hari yang dimulai dari VLC Sunter Jakarta 
dengan total jarak 3.657 km berakhir sudah. Yihaaa….!  Terima kasih 
banyak Tuhan atas berkah perlindunganMu!
Di Sabang, rombongan Terios 7-Wonders sudah ditunggu oleh para 
petinggi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) antara lain, Amelia Tjandra, Rio 
Sanggau, Elvina Afny, Guntur Mulja dan beberapa wartawan nasional dari 
Jakarta yang diajak khusus menyaksikan peristiwa bersejarah ini. Anggota
 tim 7-Wonders yang terdiri dari Tunggul Birawa (leader), Insuhendang, 
Bimo S Soeryadi, Ismail Ashland, Aseri, Toni, Arizona Sudiro, Endi 
Supriatna, Enuh Witarsa, David Setyawan (ADM), Rokky Irvayandi (ADM) 
mendapat ucapan selamat dari yang hadir di tugu “Nol” Kilometer.
“Selamat! Terima kasih tim Terios 7-Wonders sudah berhasil 
mennyelesaikan seluruh etape perjalanan panjang ini tanpa ada kendala 
berarti. Terbukti Terios adalah SUV yang tangguh!” komentar Amelia 
Tjandra Direktur Marketing PT ADM.
Seremoni singkat menandai berakhirnya ekspedisi ini dilakukan di 
Tugu “Nol” Kilometer. Plakat Terios 7-Wonders yang dibawa tim diserahkan
 oleh Tunggul Birawa selaku komandan tim kepada Amelia Tjandra. 
Selanjutnya plakat ini diserahkan kepada dr. Togu yang mewakili pemda 
Sabang. Plakat ini akan ditanam di lokasi yang memang sudah disediakan 
di sekitar lokasi tugu Nol Kilometer.
Setelah berfoto-foto sejenak, rombongan segera menuju ke Anoi Itam 
Resort Sabang untuk makan siang. Usai makan siang kami harus bergegas ke
 pelaburan ferry Baloha untuk segera naik kapal cepat Pulau Rondo. Kapal
 ini merupakan kapal terakhir dari Sabang menuju Banda Aceh. Kapal 
segera berangkat ketika jam menunjukan pukul 16.00 WIB. Sementara 3 
Terios baru bisa dibawa ke Banda Aceh keesokan harinya pukul 08.00 WIB 
dengan kapal ferry.
Seluruh tim kecuali Insuhendang yang tinggal di Pulau Sabang untuk 
mengawal 3 Terios sampai di Banda Aceh dengan perasaan lega. Saatnya 
menikmati Banda Aceh dengan tenang. Hehehehe… Tujuan pertama menikmati 
kopi Ulee Kareeng baru setelah itu mengunjungi Masjid Raya Aceh dan juga
 menikmati kuliner Mie Aceh yang disiapkan oleh sahabat daihatsu Alex HM
 yang juga ketua organda Banda Aceh.

