" Allah Tidak Akan Merubah Nasib Seseorang,,,,,,,, Kecuali Orang Itu Berusaha Untuk Merubahnya ",,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, MARI,,,, Wujudkan MIMPI Dengan DO'A dan IKHTIAR,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, JANGAN Melihat Mereka Yang GAGAL,,,,,,,,,,,,,,,,,TAPI Lihat Mereka Yang BERHASIL,,,,,,,,,,,,KENAPA Kita Tidak Bisa ?????,,,,,,,,,,,,,PASTI BISA !!!,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,KARENA KITA PUNYA KEMAUAN,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Finish

Sahabat Petualang – Rangkaian perjalanan panjang tim Terios 7-Wonders sepanjang 3.657 km selama 15 hari berakhir di tugu “Nol” Kilometer tepat pukul 12.48 WIB (24/10). Dari sinilah pengukuran luas wilayah Indonesia dimulai. Saat ini teks lagi Dari Sabang Sampai Merauke sudah bisa kami nyanyikan. Meskipun baru dari Sabang, teks lagu Sampai Merauke-nya nanti tunggu jika Terios 7-Wonders ini selesai menjelajah Papua (Semoga bisa segera terwujud. Hehehehehe..)

Setelah beristirahat semalam di Banda Aceh, pagi-pagi kami harus segera bergegas menuju pelabuhan ferry Ulee Lheue. Para sahabat yang juga offroader dari Banda Aceh mengingatkan jika jadwal kapal ke Sabang agak ajaib. Bisa dipercepat jika penumpangnya padat. Kebetulan perjalanan ini mendekati hari raya Idul Adha atau Lebaran Haji. Banyak penduduk Aceh yang pulang kampung. Dari Sabang ke Banda Aceh atau sebaliknya Banda Aceh ke Sabang.
Makanya atas saran dari para sahabat, meskipun jadwal kapal ke Sabang baru pukul 11.00 WIB siang kami harus antri di lokasi pelabuhan minimal dari jam 7 pagi. Oh ya kapasitas angkut kapal ferry memang tidaklah besar, maksimal 30 kendaraan. Sampai di lokasi tiba-tiba ada kabar jika kapal lambat (ferry) akan berangkat pukul 09.00 WIB. Kami pun segera bergegas. Kalau lebih cepat menyeberang tentu lebih menyenangkan. Karena kami jadi punya waktu lebih banyak berada di pulau Sabang.
Sampai di pelabuhan ferry Balohan – Sabang sekitar pukul 11 siang. Kami segera menuju kota Sabang, sahabat kami Ari Poenbit dari komunitas off-road pulau Sabang dan juga dokter Togu akan mengawal kami menuju tugu “Nol” kilometer. Tanpa menunggu waktu lama 3 Terios langsung bawa menuju tujuan akhir perjalanan panjang ini.
Akhirnya tiga unit Daihatsu Terios (2 matik dan 1 manual) berhasil kami bawa mencapai titik “Nol” kilometer di ujung  pulau Weh, Provinsi Aceh Nanggroe Darussalam pada pukul 12.48 WIB.  Perjalanan yang penuh pengalaman menarik selama 15 hari yang dimulai dari VLC Sunter Jakarta dengan total jarak 3.657 km berakhir sudah. Yihaaa….!  Terima kasih banyak Tuhan atas berkah perlindunganMu!
Di Sabang, rombongan Terios 7-Wonders sudah ditunggu oleh para petinggi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) antara lain, Amelia Tjandra, Rio Sanggau, Elvina Afny, Guntur Mulja dan beberapa wartawan nasional dari Jakarta yang diajak khusus menyaksikan peristiwa bersejarah ini. Anggota tim 7-Wonders yang terdiri dari Tunggul Birawa (leader), Insuhendang, Bimo S Soeryadi, Ismail Ashland, Aseri, Toni, Arizona Sudiro, Endi Supriatna, Enuh Witarsa, David Setyawan (ADM), Rokky Irvayandi (ADM) mendapat ucapan selamat dari yang hadir di tugu “Nol” Kilometer.
“Selamat! Terima kasih tim Terios 7-Wonders sudah berhasil mennyelesaikan seluruh etape perjalanan panjang ini tanpa ada kendala berarti. Terbukti Terios adalah SUV yang tangguh!” komentar Amelia Tjandra Direktur Marketing PT ADM.
Seremoni singkat menandai berakhirnya ekspedisi ini dilakukan di Tugu “Nol” Kilometer. Plakat Terios 7-Wonders yang dibawa tim diserahkan oleh Tunggul Birawa selaku komandan tim kepada Amelia Tjandra. Selanjutnya plakat ini diserahkan kepada dr. Togu yang mewakili pemda Sabang. Plakat ini akan ditanam di lokasi yang memang sudah disediakan di sekitar lokasi tugu Nol Kilometer.
Setelah berfoto-foto sejenak, rombongan segera menuju ke Anoi Itam Resort Sabang untuk makan siang. Usai makan siang kami harus bergegas ke pelaburan ferry Baloha untuk segera naik kapal cepat Pulau Rondo. Kapal ini merupakan kapal terakhir dari Sabang menuju Banda Aceh. Kapal segera berangkat ketika jam menunjukan pukul 16.00 WIB. Sementara 3 Terios baru bisa dibawa ke Banda Aceh keesokan harinya pukul 08.00 WIB dengan kapal ferry.
Seluruh tim kecuali Insuhendang yang tinggal di Pulau Sabang untuk mengawal 3 Terios sampai di Banda Aceh dengan perasaan lega. Saatnya menikmati Banda Aceh dengan tenang. Hehehehe… Tujuan pertama menikmati kopi Ulee Kareeng baru setelah itu mengunjungi Masjid Raya Aceh dan juga menikmati kuliner Mie Aceh yang disiapkan oleh sahabat daihatsu Alex HM yang juga ketua organda Banda Aceh.
Baca Selengkapnya,,,,,,
next page